Kegiatan Aksi Nyata merupakan rangkaian akhir dari alur Merdeka
yang harus dilaksanakan oleh CGP.Sesuai dengan alur aksi nyata di modul 1.4,
sebagai CGP saya akan memaparkan kepada rekan-rekan guru di sekolah saya, SMP
Negeri 3 Pulosari Kabupaten Pemalang tentang perubahan paradigma dan penerapan
strategi disiplin positif di sekolah agar dapat menciptakan budaya positif. Kegiatan
aksi nyata ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi aksi nyata yang saya
lakukan dalam menciptakan budaya positif dan sesi berbagi dengan para pemangku
kepentingan di sekolah terkait praktik yang sudah saya lakukan.
Kegiatan aksi nyata yang saya lakukan adalah membuat keyakinan kelas yang saya laksanakan di kelas VII A, dimana saya juga sebagai wali kelasnya. Keyakinan kelas/sekolah merupakan fondasi atau dasar dan arah tujuan kelas/sekolah yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di kelas/sekolah. Melalui penyusunan keyakinan kelas yang disepakati bersama, murid-murid juga dapat menuliskan kelas impian yang mereka idam-idamkan. Selain itu mengingat kondisi di sekolah kami yang akhir-akhir ini rawan terjadi peristiwa pembulian, bersama-sama dengan murid kami membuat poster untuk kampanye “anti bullying” yang kemudian di pasang di dinding kelas dan madding sekolah.Berikut dokumentasi Aksi Nyata membuat keyakinan kelas dan kempanye poster anti bullying .Berikut dokumentasi saat membuat keyakinan kelas dan merancang kelas impian serta membuat poster untuk kampanye anti bullying.
Gambar 1
. Membuat Keyakinan Kelas, merancang kelas impian, dan kampanye poster anti bullying
Sumber : Dok.pribadi
Selain membuat keyakinan kelas dan merancang kelas impian, saya juga melakukan praktek restitusi posisi kontrol dan segitiga restitusi sebagai salah satu cara untuk menerapkan disiplin positif pada murid. Restitusi ini merupakan bagian dari budaya positif di sekolah. Selama melakukan praktik restitusi ini, saya sangat senang dan berkesan karena dapat mendorong anak untuk memperbaiki kesalahanya dengan cara mencari solusi terbaik menurutnya dan dapat menguatkan karakter anak.Sebetulnya selama ini sebetulnya saya dan rekan-rekan saya khususnya guru BK telah melaksanakan restitusi meskipun belum sempurna atau langkah-langkahnya belum lengkap.
Pengalaman yang telah saya dapatkan setelah saya menerapkan aksi
nyata membuat keyakinan kelas dan membuat poster kampanye anti bullying ini
selanjutnya akan saya bagikan pada rekan-rekan saya di SMP Negeri 3 Pulosari
dalam sesi berbagi budaya positif di lingkungan sekolah. Kegiatan sesi berbagi
budaya positif dengan rekan-rekan guru ini merupakan prosedur yang harus
dijalani saya sebagai CGP, dimana syarat yang harus dipenuhi adalah membagikan
kepada minimal 10 orang guru dan durasi waktu sosialisasi sesi berbagi antara
60-120 menit.
Sebagai Langkah awal untuk melakukan aksi nyata sesi berbagi,
terlebih dahulu saya berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan wakil kepala
sekolah bidang Humas. Selanjutnya setelah diberikan ijin oleh Kepala Sekolah,
saya menyiapkan materi berupa PPT tentang budaya positif termasuk praktik yang
sudah saya lakukan dalam aksi nyata. Tepatnya pada hari Sabtu, tanggal 3
September 2022 jam 10.35 – 11.45, saya
melaksanakan aksi nyata Sesi Berbagi tentang Budaya Positif dengan rekan-rekan
guru SMP Negeri 3 Pulosari. Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh 13 orang guru
dan dibuka langsung oleh Waklil Kepala Sekolah bidang akademik Ibu Susilastri,
S.Pd.
Gambar 2.
Kegiatan Sesi Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif
Sumber : Dok. pribadi
Dalam kegiatan sesi berbagi “Budaya Positif’ ini, saya membagikan
pengalaman yang saya peroleh selama saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerakn
dari modul 1.1 sampai modul 1.4. Untuk memberikan pemahaman yang bermakna dan
berkelanjutan sehingga sampai pada ujung budaya positif, saya memaparkan dari
awal modul 1.1 filosofi pemikiran KHD hingga budaya positif modul 1.4.
Pengalaman saya selama mengikuti sesi berbagi ini merasa senang karena semua
rekan-rekan saya sangat antusias dan menyambut baik.
Pemaparan juga dilakukan secara variatif diselingi dengan diskusi.
Rekan-rekan guru merasa tertarik karena saya paparkan dari awal rangkuman
keterkaitan modul 1.1 Filosofi KHD, 1.2 Nilai dan peran Guru Penggerak, modul
1.3 Visi Guru Penggerak, dan modul 1.4 Budaya Positif. Setelah pemaparan materi
saya memberikan kesempatan pada rekan-rekan guru untuk melakukan sesi tanya
jawab. Alhamdulillan reken-rekan guru sangat tertarik dan antusias.Dari sesi
tanya jawab, nampak rekan-rekan guru termotivasi dan ingin tahu tentang
restitusi dan membuat keyakinan kelas/sekolah.
Hasil pemaparan saya dengan rekan-rekan guru di sekolah
selanjutnya direspon untuk kemudian melaksanakan tindak lanjut
sosialisasi, yaitu membuat keyakinan
kelas utamanya pada wali kelas. Guru Bimbingan Konseling (BK) dan Wakabid
Kesiswaan akan Menyusun keyakinan sekolah secara bersama-sama.Harapanya melalui
kegiatan membangun budaya positif di sekolah ini dapat membantu murid belajar
dengan nyaman dan nyaman sehingga dapat mencapai tujuan Pendidikan sesuai denga
filosofi KHD yaitu meraih keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya
baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Aksi nyata sesi berbagi ini kemudian dikemas dalam bentuk video
singkat beserta praktik membuat keyakinan kelas dan diunggal dalam LMS modul
1.4. Selain itu di LMS juga diunggah pengalaman pribadi CGP saat melakukan aksi
nyata modul 1.4 Budaya Positif dalam forum berbagi aksi nyata dengan
rekan-rekan CGP yang lain. Harapan saya semoga apa yang telah saya lakukan
dapat bermanfaat, menambah ilmu dan menjadi referensi penerapan Budaya Positif di sekolah bagi rekan-rekan CGP yang lain serta budaya
positif dapat terwujud dengan baik di sekolah saya, SMP Negeri 3 Pulosari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar